Watch-out!

Kota pempek hari ini cerah. bahkan bisa dikatakan sangat cerah. sama cerahnya dengan kondisiku yang semakin berangsur baik pasca opname jum'at lalu.

Sepertinya perubahan cuaca menjadi salah satu alasan banyaknya orang yang sakit belakangan ini. Salah satunya aku. 

Hasil sampel darah membuktikan leukositku jauh melebihi ambang normal. Analisis dokter atas tingginya leukosit tsb disebabkan oleh ktidakmampuannya membentengi pertahanan tubuhku yang terserang infeksi luka dalam. Luka bisa bersumber dari radang tenggorokan atau dari pencernaan. Infeksi luka dikarenakan penyembuhan yang terlambat serta stamina tubuh yang gak fit. Yah, intinya leukositku gak mampu memerangi virus yang masuk ketubuhku. Akhirnya dia memproduksi dirinya melebihi ambang normal. Efek buruknya jika dibiarkan terus pertumbuhannya adalah leukosit tsb akan 'menyerang' sel darah merah.

So, solusinya pemberian antibiotik melalui injeksi agar langsung mengenai syaraf.

Begitulah kira-kira penjabaran awam tentang alasan aku di opname.

Aku bercerita mengenai kronologi opnameku bukan karena mengharap simpati atau apapun sejenisnya, tapi sekadar dokumentasi pribadi dikemudian hari agar lebih berhati2. 

Kalo membaca kronologi tersebut jelas terlihat sumber permasalahannya adalah pada organ mulut dan (atau) pencernaan. Ditambah (memang) saat itu kondisi tubuhku bisa dibilang kelelahan. Lebih tepatnya ada yang salah pada apa yang aku konsumsi. :))

Gak bisa dihindari bahwa aku memang punya kebiasaan kuliner yang sulit dibendung! hahaha. 

Saking besarnya hasrat bertualang kulinerku, bisa dibilang hampir tiap hari aku tidak pernah tidak jajan! Apalagi kalo sudah pulang kampung begini. Sehari gak makan pempek rasanya ada yg kurang. hahaha.

Bukan bermaksud menjustifikasi tingkat sterilisasi produk2 jajanan, hanya mengingatkan diri sendiri agar lebih berhati-hati mengkonsumsi sesuatu terutama jika kondisi badan sedang tidak oke.

Mungkin sedikit cerita ini juga bisa jadi rujukan bagi teman-teman yang punya hasrat bertualang kuliner sama (atau bahkan lebih) besarnya sepertiku agar lebih berhati-hati.

Pesan lain adalah untuk tidak menganggap enteng penyakit yang (kesannya) 'remeh' seperti pilek atau batuk. The big thing comes from the smallest one. Rite? ;)