Sms an dengan mbk meidi soal kompetisi masak masterchef buat ingatanku kembali berputar beberapa hari yang lalu, ketika grand final kontes masak ini dimulai.
Saat itu yang berhasil masuk di dua besar adalah Luck, seorang kontestan dari Malang dengan style kepala plontos dan handuk kecil yang di ikat di kepala serta Agus, seorang guru 25 tahun asal Banjar yang selalu menggunakan pakaian batik sebagai ciri khasnya, “Mungkin batik ini memang hoki saya yah?” , katanya waktu itu di suatu sesi acara.
Secara teknik memasak Lucky mengalami progress seperti anak tangga: bertahap tapi makin ke atas. Sementara Agus cenderung stabil. Belakangan semakin jelas terlihat bahwa passion Lucky lebih cenderung pada masakan-masakan Eropa, sementara Agus prefer ke masakan-masakan daerah. Ini terbukti ketika sesi ke-dua grand final (grand final dibagi tiga sesi), dimana tantangannya adalah membuat enam aneka jajanan pasar, dan Lucky hanya mampu menyelesaikan empat jajanan pasar saja. Sementara Agus bisa menyelesaikan semuanya. Tapi pada babak pressure test (waktu itu yang masuk dalam babak ini adalah Lucky, Santiana, Pricil), ketika menu tantangan yang diberikan adalah crème Brulle with caramel cage, kontestan yang bisa dikatakan berhasil membuatnya hanya Lucky. Caramel cage Lucky waktu itu jadi dengan cukup sesuai yang diinginkan para juri,meski belum bisa dikategorikan mendekati sempurna.
Disamping soal passion masakannya, cara memasak antara Agus dan Lucky memang berbeda. Dalam kondisi apapun Agus terlihat sangat tenang. Ekspresi wajahnya stabil meski sebenarnya dia panik. Lucky sebaliknya. Kegugupan Lucky bisa terbaca jelas dari ekspresi raut mukanya. Bahkan Lucky pernah nangis loh waktu hampir tidak bisa menyelesaikan salah satu tantangan juri! Hahaha
Yah, tapi itulah kompetisi. Keputusan terakhir tetap yang menentukan “gong” nya. Lucky berhasil mengumpulkan akumulasi point DUA ANGKA diatas Agus. Hanya dua angka lohhh selisihnya…
Agak kecewa sih sebenarnya soalnya aku jagoin Agus sejak awal. Hehehe.
Tapi apapun dan bagaimanapun, I love masterchef Indonesia! Reality show kuliner yang menampilkan warna berbeda. Sesuai slogannya: “This isn’t only about the food, this is about the dream and passion behind all those delicious dish”
The juries are:
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar