Sekadar mengenang sosok ini...
Aku punya selintas kenangan dengan beliau.Maka ketika terdengar kabar wafatnya beliau, aku cukup terkejut. Terkejut bukan apa, mungkin kebetulan saja (tp bukankah di dunia ini tidak ada yg serba kebetulan??), beberapa hari sebelum terdengar kabar duka tsb, aku sempat menemukan sebuah foto aku bersama beliau. Terlintaslah kenangan itu yg membuat aku tersenyum2 sendiri (Seperti saat ini) :)
Waktu itu aku masih duduk di bangku SMP.
Jalan-jalan ke Bali, lalu mampir ke Jakarta. "Ayo, papa ajak ke rumah Wak ToTong." Begitu kata papa ku waktu itu.
Terbayang kan bagaimana bahagianya aku saat itu?Aku yg sangat suka menyanyi, tiba-tiba mendapat cerita bahwa pengarang lagu anak-anak yang terkenal itu adalah keponakan orangtua laki-laki dari papa ku! (Kakek ku)
Serasa mendapat bualan fairytale, aku merasa kali ini berlebihan. Habis, sekian tahun aku hidup di dunia, tidak pernah papa bercerita pd kami kl beliau itu adalah uwak ku. Tp ternyata, untuk yang kali ini papa sedang tidak menjahili ku. Dengan penuh antusias papa mengajak ku kesana.
Saat aku kesana beliau sedang berkutat di ruang 'semedi'nya. "Aku ini sudah dari kemaren gak mandi. Ini aku lagi sibuk meng-arrange lagu buat Tasya."
Hahaha...
Sosoknya sangat mengingatkanku pada (Alm) Bapaknya papa ku. Rupa dan perawakannya pun tak jauh berbeda. Kebiasaan merokoknya pun sama.
"Ini na...jingok-lah...mirip nian aku ni dengan Wi..." ("Inilah...liatlah...mirip bgt aku dgn Wi " -sebutan untuk kakek ku-).dan tiap ngomong itu, pasti dengan antusias beliau menunjukkan pasfoto nya yg sudah di perbesar, dan dipajang di ruang keluarga. "Tu kan apa papa bilang, PASTI dia ngomong bgtu tiap kali papa datang." bgt bisik si papa.
Dari pagi sampe malam aku di sana.
Melihat beliau begitu sibuk dengan studio mini-nya. Melihat antusiasmenya yang tak pernah luntur.
"Uwak tu sedih liat penyanyi anak-anak jaman sekarang. Mereka dipaksa untuk tampil lebih tua dari umur mereka yang sebenarnya. Lagu-lagu mereka pun tidak abadi."
Aku juga mendengar begitu banyak cita-cita dan impian beliau untuk mendidik anak-anak lewat lagu-lagu yang mendidik."Lagu ambilkan bulan Bu itu uwak ciptain waktu Rika (salah satu anakbeliau) bilang sm uwak pa bisa gak bulan itu di ambil?Tp biar liriknya terdengar lbh enak, uwak ganti 'Pa' dengan 'Bu'. Trus kl lagu Amelia, itu dulu Emil Salim (sahabat beliau) sering bawa anak sulungnya yg bernama Amelia maen kesini. Amelia tu waktu masih kecil lucu. Jadi wak terinspirasi untuk buatin lagu."
Tak pernah bosan dengar cerita Wak Totong. Begitu betah aku berlama-lama di sana.
Apalagi waktu aku diminta beliau menyanyikan lagu 'ambilkan bulan Bu' yang sudah di arrange-nya.
"Anak kau ini sudah punyo dasar vokal yang bagus. Tinggal sedikit dipoles biar dio ngerti teknik vokal yg bener. Nah Lex, kau kursus vokal ke dulu dio ni. Sekitar 1 bulan be. Kagek kau bawak kesini lagi dio." (ga perlu di translete kn?:D )
Hahaha.
Hampir aja aku jg arteeess yak?? :))
**
Sultan Mahmud Badaruddin II. 1 hari setelah kabar wafat itu...
Aku bercerita dengan papa ttg nostalgia bersama beliau."Mang Totong itu mengingatkan papa pada sosok Ema (Sebutan untuk alm kakek ku). Sakit yang menyebabkan beliau meninggal pun sama." .
Kulihat mata papa sudah berkaca-kaca.
"Boarding jam brp Pa?"
Aku mencoba mengalihkan topik pembicaraan. dan kami terbuai dengan percakapan yang lain.
Pelangi pelangi...
Alangkah indahmu...
Merah,kuning,hijau...di langit yang biru...
Pelukismu agung...siapa gerangan...
Pelangi-Pelangi...ciptaan Tuhan...
Special dedicated to Abdullah Totong (AT) Mahmud.
n.b: foto menyusul yah. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar