Kamis, 09 September 2010

Tafsir Al-Mishbah

Besok InsyaAllah Idul Fitri. Meski sempat sedih karena gak bisa menjalankan ibadah puasa di 10 hari terakhir dan (sepertinya) juga gak dapet ikut shalat Ied, kehebohan menyambut hari bahagia tersebut juga menjadi bagian dari kesibukanku disini. Ada satu tradisi unik dirumah suamiku: membuat ketupat sendiri dengan janur. Lucunya seni melilit-lilit janur itu hanya dikuasai oleh suamiku! hahaha. Jadinya kalo suamiku gak pulang pas lebaran, ya paling ketupatnya beli aja. begitu kata Ibuk (mertuaku). :D

Selain ibadah tarawih, hal yang paling kurindukan setiap bulan ramadhan adalah menonton acara tafsir Al-Mishbah di metroTV. Acara ini menurutku sangat membantu sekali bagi aku yang tidak terlibat dalam komunitas pengajian rutin selain pengajian di kompleks rumah. 
Aku sudah 'jatuh cinta' dengan cara ini sejak pertama ada. Bagiku (mungkin teman-teman sekalian sepakat) cara Bpk.Quraish Shihab menyampaikan uraian tidak bersifat doktrin melainkan pada pemahaman yang (InsyaAllah) akan bermuara pada kesadaran. Maka tak heran juga kalo Pak Quraish Shihab tergolong sebagai ulama cendikia modern. Aktivis muslim feminis, Mohammad Guntur Romli pun menyebut M.Quraish Shihab sebagai tokoh muslim feminis. 

Tidak hanya membumi, tafsir beliau tetap mengedepankan syariat yang kuat sehingga tidak terkesan melenceng dari pemahaman yang sering kita dengar di banyak ulama sebelumnya. Perbedaannya, beliau menjadikan pemahaman islam sebagai suatu yang sebenarnya sederhana dan tidak sulit, serta tidak pula bisa dipermudah.
Kembali ke soal penyampaian tafsir beliau pada ramadhan kali ini...
Adalah mengenai isi surah Al-An'am (hewan ternak).
Technically aku memang tidak bisa mengulangi tafsir beliau. Namun secara garis besar aku akan sedikit menguraikan penyampaian beliau mengenai beberapa hal yang sangat berkesan menurutku. 

Ketauhid-an.
Ada seorang audience yang kala itu bertanya: "mengapa dalam Al-Qur'an ada ayat yang menyebutkan  bahwa kita tidak boleh menyekutukan Allah, bukan kalimat bahwa kita harus meng-Esa kan Allah?"
Beliau menjawab: "Al-qur'an itu sudah menekankan pesan pada kalimat sebelumnya. Saya beri contoh: Tolong jangan ribut. Artinya adalah tolong diam. Begitupun dengan Al-Qur'an, jika ada kalimat 'tidak boleh menyekutukan Allah', itu sama dengan artinya bahwa kita tidak boleh menganggap DIA seperti atau serupa dengan yang lain. Apalagi sampai punya keturunan. 

Mengapa Islam turun di Arab?
Banyak dari kita yang mengetahui alasan tersebut adalah karena di Arab (Makkah) orang-orangnya lebih jahil (bejat). Makanya agama Islam diturunkan Allah di Arab. Ternyata, pemikiran begitu menurut tafsir Pak Quraish Shihab adalah SALAH. Yang benar adalah: Islam diturunkan di Mekah pada saat itu karena Makkah adalah wilayah strategis karena diapit oleh Persia (dikuasai oleh bangsa Yahudi), serta Roma (dikuasai oleh bangsa Nasrani). Sehingga dengan begitu diharapkan ajaran agama Islam akan lebih mudah dan efektif memberikan pengaruh ke dua wilayah tersebut. Jadi, pemilihan wilayah Makkah (Arab) sebagai awal penyebaran agama (Islam) tersebut merupakan murni strategi Rasulullah, bukan karena Makkah (Arab) adalah negri yang paling jahil.

Bagaimana bersikap dengan orangtua jika pemikiran kita berbeda?
Menurut beliau, kita boleh saja memiliki pemikiran yg berbeda dengan orangtua kita asalkan pemikiran tersebut sesuai dengan ajaran agama Islam. Jika pemikiran orangtua kita berbeda dengan ajaran agama Islam, maka kita sebagai anak boleh saja mengambil jalan yang kita yakini tetapi tetap wajib hormat dan menyampaikan dengan cara yang santun kepada mereka (orangtua).

Hidayah
Beliau berpendapat dalam tafsirnya bahwa hidayah itu adalah hubungan vertikal kita dengan Allah secara langsung. Hidayah itu sifatnya bersumber dari dasar hati. Jika ada orang yang mengatakan bahwa dia belum melaksanakan ibadah tertentu karena belum dapat hidayah, artinya itu perlu dipertanyakan pada diri orang itu sendiri: "apakah dia memiliki keinginan untuk diberikan hidayah mengenai hal tsb?"
Semua manusia itu dalam kehidupannya dilimpahi Allah hidayah. Bedanya, ada yang selalu berusaha menghindar, ada yang langsung menerima hidayah tersebut. Analoginya begini: Hidayah dikatakan sebagai penerang. cahaya. Jika kita berada dalam suatu kegelapan, cahaya itu yang berusaha mencari kita apa kita yang berusaha mencari sumber cahaya?Misalnya ketika mati lampu. Apakah lilin/alat penerang yang mendatangi kita atau kita dulu yang berusaha mencari-cari lilin/alat penerang itu? Analogi lain, kita berada dalam gua, apakah cahaya itu yang berusaha mencari celah mendatangi kita atau kita yang berusaha menemukan cahaya itu?
Begitulah kira-kira hidayah. Kita harus pasang niat dulu untuk diberikan hidayah. Kemudian kita berusaha mencari dimana hidayah itu berada. nanti Allah akan menuntun kita pada dimana cahaya itu berada. Kita tidak bisa hanya diam saja lalu berharap hidayah itu akan datang dengan sendirinya. Niat saja tidak cukup, tapi harus di iringi dengan upaya mencarinya.
Lantas, bagaimana ciri-ciri org yg mndapat hidayah? Pak Quraish menjawab: Ciri-ciri orang yg mendapat hidayah itu adalah jika bertindak/mengambil keputusan, ybs selalu mempertimbangkan kedepan / masa depan, alias tidak gegabah. Segala tindakannya benar-benar dipertimbangkan matang-matang sebelum mengambil sebuah keputusan. Oleh karena itu, setiap informasi/ilmu yg berkaitan dengan masa depan benar-benar menjadi perhatiannya. Contoh sederhana: Orang ingin marah tidak jadi karena mengingat jika meluapkan marah nya maka akibatnya akan terjadi pertengkaran, lalu berujung pada putus tali silaturahim.
Begitupun untuk keputusan/tindakan yang lain dalam hidupnya.

Bagaimana sepatutnya kita bersikap dengan orang-orang kafir?
Defenisi "kafir" itu tidak terbatas pada keyakinan beda agama. Tapi bisa juga di artikan sebagai melakukan sesuatu tidak pada fungsi sebenarnya. Orang yang menyembah selain Allah itu dikatakan kafir karena mereka menyembah bukan pada yang seharunya mereka sembah (Allah SWT). 
Terkait dengan hidayah, sikap kita terhadap kaum kafir tidak boleh memaksa. Islam itu adalah agama yang penuh damai dan cinta. Jika terjadi kekerasan di dalamnya, maka itu sudah bukan ajaran Islam. Dalam Islam, perang pun ada syarat dan aturannya. Tidak bisa mentang-mentang mereka berbeda keyakinan dengan kita lantas harus kita musnahkan. Itu pemahaman yang keliru! Rangkul mereka, tunjukkan bahwa akhlak dan sifat kita mulia. Sehingga jika mereka terbuka mata hatinya, itu bukan karena paksaan kita, melainkan karena kesadaran mereka sendiri. Jika dipaksa mungkin mereka menurut, tapi itu tidak akan bertahan lama. 

Tentang wasiat Rasulullah
Dikatakan bahwa rasul berkata: pada akhir zaman ummatku akan terpecah menjadi tujuh golongan, dan dari golongan tersebut hanya satu yang masuk syurga. 
Untuk hal ini Quraish Shihab berpendapat: Sebenarnya hadist itu hendak menyatakan bahwa dari tujuh golongan tersebut, hanya satu yang masuk syurga yaitu orang-orang yang masuk dalam golongan Rasulullah atau yang menyembah Allah SWT! Jadi penekanannya bukan pada dari tujuh golongan, hanya ada satu saja yang masuk syurga sementara yang enam lainnya masuk neraka. Bukan pada itu! Jika ketujuh golongan itu semua beriman kepada Allah SWT, maka ke tujuh golongan tersebut akan masuk syurga! Guru saya pernah berkata, jika bisa saya sampaikan hadist tersebut maksudnya adalah semua ketujuh golongan itu akan masuk syurga, kecuali golongan orang yang tidak beriman kepada Allah SWT!Jadi, untuk apa kita berselisih faham dengan ajaran yang ada dalam agama kita?Silahkan jalankan faham mana yang kita yakini, selagi itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya.

Mengapa Allah melarang kita berzina?Padahal itu dilakukan berdasarkan rasa sama-sama suka?
Menurut Quraish Shihab:
Zina itu adalah suatu kenikmatan yang sesaat. Semua dari kita (muslim) tahu bahwa zina itu haram. Jadi ketika melakukan zina, memang mungkin saja merasakan kenikmatan. Tapi setelah zina itu terlalui, pasti dalam hati nurani kita ada rasa bersalah dan menyesal. Sementara akibat dari hubungan tersebut adalah lahir seorang anak. Padahal untuk menjadikan seorang anak lahir ke muka bumi, diperlukan cara-cara yang baik sehingga seorang anak itu bisa tumbuh dalam keadaan yang baik pula. Ibaratnya jika kita hendak memasak untuk tamu dan untuk dimakan sendiri. Pastilah kita akan menyiapkan bumbu yang lebih baik serta mengusahakan kondisi hati bahagia agar masakan kita itu enak dan bersih. Nah, begitu pula jika kita hendak menjadikan kehadiran anak dalam muka bumi ini. 

Mengapa Allah menggunakan kata "kami" dalam beberapa ayat?
Menurut Quraish Shihab, Allah menggunakan kata "kami" adalah menyatakan bahwa untuk terjadi sesuatu 'dilibatkan' lah makhluk-Nya. Seperti dalam ayat yang berkaitan dengan kelahiran. ...."dan KAMI ciptakan kamu dari setetes air mani....dst..." artinya disitu ada proses pertemuan antara sel telur dan sperma (yang dilakukan manusia, entah melalui hubungan secara langsung atau diluar rahim) sehingga terciptalah janin yang kelak menjadi manusia. Disitu ada 'keterlibatan' manusia, serta kehendak Allah (yaitu menyebabkan pertemuan sperma dan sel telur tersebut akan berbuah janin atau tidak). 
Berbeda dengan ayat mengenai "AKU ciptakan adam....dst" Disitu Allah menciptakan Adam AS tanpa perantara makhlukNya.

Mengapa nabi Muhammad itu buta huruf?
Buta huruf artinya tidak mengenal huruf. Dan orang yang tidak mengenal huruf adalah orang yang tidak bisa membaca. Orang yang tidak bisa membaca otomatis dia tidak bisa menulis. Pada zaman dahulu, justru orang yang tidak bisa menulis dianggap sebagai orang yang cerdas karena daya ingatnya yang kuat. Sementara orang yang menulis adalah orang-orang yang memiliki daya ingat tidak terlalu kuat. Makanya sahabat-sahabat Rasul membuku-kan Al-Qur'an karena mereka khawatir pesan Rasul mengenai isi Al-Qur'an tidak bisa mereka teruskan dengan sempurna karena keterbatasan daya ingat mereka. (Hhmm..yg ini agak surprise jg aku dengernya.. :p )


Begitulah kira-kira terjemahan Bpk. Quraish Shihab mengenai tafsir surat Al-An'am. Sebenarnya masih banyak yang ingin aku tuliskan sekadar sebagai pengingat diri sendiri dan sebagai ilmu baru bagi teman-teman semua. Tapi kayaknya terlalu banyak maka aku ringkas saja semampunya dan apa yang menurutku paling berkesan.
Semoga ilmu ini akan bermanfaat dan kita termasuk golongan yang selalu dilimpahi rahmat serta hidayah-Nya. 
Allahu'alam bishawab...

Tidak ada komentar: