Salah satu euforia setiap kali menjelang tahun baru: Resolusi! :D
Sebagai manusia muda yang masih penuh ambisi (wakakakak), tentunya aku juga sama seperti yang lain, yaitu punya resolusi. Tapi biarlah resolusi itu cukup menjadi cacatan pribadiku bersama suamiku tentunya. ^_~
Dibanding berbicara panjang lebar soal resolusi, aku lebih tertarik bicara soal introspeksi serta refleksi di tahun sebelumnya. Lebih nyata dan dapat dibaca melalui rangkaian peristiwa yang telah dilalui. :D
Ada dua pencapaian: Yang dapat diukur dengan kasat mata, serta yang tidak dapat diukur dengan kasat mata.
Well, mari kita bicarakan sesuatu yang kasat mata:
Tahun 2010 adalah tahun perubahan besar dalam hidupku. Diawali dengan gerbang pernikahan, maka satu-per satu rangkaian cerita serta tujuan hidupku berubah. Tanpa aku sadar begitu banyak limpahan rizqi yang Allah berikan padaku,pada kehidupan keluarga kecilku.
Alhamdulillah. Aku menikah dengan seorang pria yang sangat bijaksana untuk ukuran seusianya. Seorang partner yang mampu berjalan di atas tawa dan airmataku. Seorang yang hatinya dipenuhi keikhlasan serta ketulusan. Begitupun sama dengan mertua dan kakak iparku.Sulit kupercaya rasanya, karena pernikahan di tahun 2010 awalnya bukan menjadi mimpiku. Aku yang saat itu masih berambisi mengejar target-target serta cita-cita pribadi, mau tidak mau harus bisa berkompromi pada ego-ku ketika seorang pria baik yang berasal dari keluarga baik-baik, datang dengan cara yang baik untuk meminangku. Aku jatuh hati padanya. Walau egoku saat itu begitu kuat untuk mengingkarinya. Suara hati kecil memang tidak pernah salah. Setelah melalui rangkaian do'a, aku mantap menerima 'tawaran' Tuhan padaku.
Yah, itulah anugerah pertama di awal tahun 2010 dari Allah untukku yang tak ternilai dengan apapun.Dalam hal pendidikan, tidak lama berselang bulan pernikahanku, Alhamdulillah aku resmi memperoleh nomor register sebuah profesi atas pendidikan yang kurang-lebih sudah aku jalani satu tahun sebelumnya. Selembar legalitas yang kelak kuharapkan dapat menjadi modal untuk berkarya sebagaimana mestinya. Legalitas hitam di atas putih yang mana begitu besar harapanku akan-nya dikemudian hari. Ini bukan sebuah mimpi. Ini harapan realistis yang hanya menunggu waktu. :)
Tahun 2010 pula adalah awal aku belajar menjadi (jika tidak terlalu berlebihan kukatakan) pengusaha. Adakah kata yang lebih membumi?karena setiap ditanya aku lebih sreg bilang "kesibukan" daripada "bisnis/usaha". :D
Lucu juga. Belakangan tawaran kesempatan usaha bertubi-tubi datang. Mungkin dilihat aku pengangguran kali yah?makanya difikir manatau aku bisa di ajak joint?! hahaha. Tapi tawaran tersebut tidak lantas aku terima semua. Aku juga memikirkan chance serta kemampuanku. Baik kemampuanku mengelolanya kelak, juga kemampuan financialku. Bersama suami, solusi yang kupilih adalah menerima tawaran serta menjalankan jenis usaha yang bervariatif tingkat modal, serta risikonya. Aku juga melakukan variasi sumber modal dalam mendanai usahaku tersebut. Jika bisa melalui danaku sendiri dan tidak memberatkan suami, maka pilihan itu yang akan aku ambil dalam menjalankan usaha-usaha tersebut. :)
Anugerah lain adalah pada karir suamiku.
Jika tidak ada aral melintang, InsyaAllah tahun depan suamiku akan mengemban suatu amanah baru ditempatnya bekerja. Secara awam orang akan berkata itu adalah sebuah "rejeki". Tapi aku prefer mengatakannya suatu tanggungjawab baru.
Aku tidak akan bercerita lebih lanjut karena eksekusi belum berjalan. Lagipula itu adalah ranah pribadinya (means:suamiku), dan dialah yang berhak bercerita lebih panjang-lebar (jika itu sangat perlu untuk diceritakan). :D
Begitulah sekilas ceritaku di tahun 2010 masehi. Jangan berfikir bahwa apa yang kujalani itu sempurna tanpa cacat cela, teman...
Aku menjalaninya juga sama seperti perjalanan kalian: ada airmata, amarah, kebimbangan, kebencian yang kadang mendekam lama, rasa pesimis, merasa disudutkan, dsb.
Tapi itu semua berimbang dengan kebahagiaan dan tawa yang tak jarang turut melingkupi perjalanan hidupku. Saat dimana aku merasa dipeluk oleh Dewi Fortuna. Merasa begitu dalam keberuntungan.
Begitulah aku teman. Sama seperti perjalanan yang kalian rasakan. Percayalah. :)
Karenanya jangan pernah menyerah. Nikmati setiap cita-cita serta ambisi yang membara dalam jiwa kalian, selagi itu masih ada. Jalani itu sebagai anugerah karena rasa itu adalah fitrah Tuhan bagi hambaNya. Begitupun pahit dan sedihnya. Terima dan jalani sebagai rangkaian menuju kebahagiaan. Jalani dengan hati ikhlas tanpa melukai dan menyakiti sesama...(Semoga aku bisa. Kalian juga.)
Tuhan bersama denyut nadi kita. DIA Maha melihat apa yang kita sembunyikan dan rasakan...
Selamat membuat resolusi 2011! ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar