Menyakitkan. Tapi sekali sakit ya sekalian aja. wkwkwkwk :D
Score agregat 4-2 menurutku sebuah prestasi yang cukup kompetitif. Walau sebenarnya kalo mau dihitung-hitung sih akumulasi score kita lebih banyak dibanding gol yang dicetak Malaysia ke gawang kita. hehehe
Ketertarikanku pada bola kaki belum ada hitungan satu tahun. Itupun kemarin sebatas sekelas piala nasional aja.
Sungguh,AFF membuat fans dadakan bola berkali lipat jumlahnya. Termasuk aku di dalamnya. :D dan walau tergolong fans bola amatiran, aku punya beberapa pendapat:
Yes :
Arif Suyono. Pemain bertubuh kecil ini menurutku lincah dan agresif. Gerakan yang dilakukannya cukup berperan dalam memanipulasi musuh. Walau Arif begitu gampang cedera, tapi aku tetap menjagokan pemain SFC yang satu ini. Namun sepertinya keberuntungan "Si Keceng" ini pada pertandingan AFF ada di menit-menit terakhir. hehe..masih ingat rasanya bagaimana dia sempat membuat penonton tersentak dengan tendangan gol manisnya saat kita melawan Laos dan Malaysia di babak penyisihan. Wow! Makanya sempat disayangkan sih koq dia dimasukin dalam tim cadangan sie?? hiks...
Kedua, Firman Utina.
Aku suka dia karena sebagai kapten tim, menurutku dia memiliki stabilitas emosi yang baik ketika dilapangan. Walau terkadang dia tiba-tiba loss of power ditengah-tengah permainan, namun umpan-umpan yang diberikan Utina cukup berperan dalam tercetaknya gol Timnas.
Next,Oktovianus Maniani.
Kelincahan Okto tidak jauh berbeda dengan Arif. Posisi winger memang pas buat Okto yang memiliki kecepatan berlari di atas rata-rata. Intermezo: Belakangan diketahui kalo Okto itu kakak kelas SMA adikku ketika kami berdomisili di Papua. Saat itu Okto belum bergabung di Timnas. Namun bakatnya sudah menonjol. Makanya dia menjadi salah satu anggota inti tim bola kaki sekolahnya.
Sebenarnya aku juga suka Bambang Pamungkas. Selain soal jam terbang, Bambang punya kualitas tendangan jitu. Walau banyak yang bilang BP kualitasnya menurun dan sudah mulai malas ngejar bola dilapangan , tapi menurutku gak juga. BP begitu menurutku karena dia merasa perlu adanya regenerasi di lapangan. Yah...meskipun seharusnya yang namanya bertanding mah harus all out...
Mungkin itu juga alasan Alfred Riedl selalu menurunkan BP di menit-menit terakhir. Sayang yah?Apalagi di permainan final melawan Malaysia tadi malam...menurutku BP harusnya diturunkan sejak awal. Selain dia dikabarkan cukup mengenal baik tipe bermain lawan (karena pernah bergabung di tim Malaysia),BP sudah punya kematangan emosi yang stabil dalam menguasai lapangan. Meski kadang sedikit terlihat egois ingin nge-gol sendiri. :p
Sebenarnya aku juga suka Bambang Pamungkas. Selain soal jam terbang, Bambang punya kualitas tendangan jitu. Walau banyak yang bilang BP kualitasnya menurun dan sudah mulai malas ngejar bola dilapangan , tapi menurutku gak juga. BP begitu menurutku karena dia merasa perlu adanya regenerasi di lapangan. Yah...meskipun seharusnya yang namanya bertanding mah harus all out...
Mungkin itu juga alasan Alfred Riedl selalu menurunkan BP di menit-menit terakhir. Sayang yah?Apalagi di permainan final melawan Malaysia tadi malam...menurutku BP harusnya diturunkan sejak awal. Selain dia dikabarkan cukup mengenal baik tipe bermain lawan (karena pernah bergabung di tim Malaysia),BP sudah punya kematangan emosi yang stabil dalam menguasai lapangan. Meski kadang sedikit terlihat egois ingin nge-gol sendiri. :p
No: Markus dan Irfan Bachdim.
I'm sorry I have to say it. Its just an opinion.
Entah napa yah,koq aku ngerasa si Markus itu temperamental?hihihi (gak make sense alesannya! :p). Kontrol penjagaan gawangnya sangat menakutkan. Tak jarang terlihat beberapa kekonyolan yang dilakukan Markus dengan cara mengawal gawang sampai pada garis batas terlalu jauh, sehingga membuat chance untuk kebobolan besar sekali.
Tangkapan bola Markus juga kurang mantap. Sering mental.
Bukan bermaksud membandingkan, Ferry Rotinsulu kupikir bermain lebih stabil. Let say secara fisik dia tidak se jangkung Markus (Itu kelemahannya), namun kontrol penjagaan gawangnya menurutku lebih stabil. Yang paling aku suka, tangkapan bolanya mantap alias bola tidak mental kalo sudah jatuh ditangannya. :D
Last,Irfan Bachdim: Hhhmmm...Menurutku he needs to practice more. Permainannya masih 'grasah-grusuh' dan belum stabil. Yang menonjol dari dia adalah ambisinya di lapangan yang patut dijadikan dasar untuk berkembang lebih baik. Walau terkadang sikap ambisinya itu terkadang jadi boomeran bagi dia sendiri ketika bermain di lapangan. Selain itu?Nothing special...Mungkin karena wajah innocent-nya itu yah yg bikin banyak bilang dia "cakep&kinclong"! hehehe.
Yah, begitu pendapat sekilas dari penggemar dan pemerhati bola amatiran sepertiku. :D
Tapi kalo mau di rata-rata mereka semua hebat dan punya kelebihan masing-masing dalam bermain. Pastinya Riedl punya alasan kuat dalam menempatkan posisi mereka masing-masing. So, apapun yang terjadi, mau ribut-ribut soal ketua PSSI kek, soal stadion GBK yang jelek kek, soal manajemen panitia AFF di Indonesia yang dibilang buruk kek, aku tetap 100% mendukung Timnas Garuda! Hidup Timnas Indonesia!hohohoho
P.S: Mau liat Ibu Ani gak jaim??di pertandingan AFF tuh...!hihihi (^^)V
2 komentar:
Tambah satu lagi dong yu untuk NO :
Nurdin Halid.. hahahaha.. Adooh turun pak.. turuuun..
Oya, review untuk Gonzales mana nih? Hidup Gonzales.. hidup Persib! hihi
Ga ikut2an deh soal nurdin. No politic affiliation! wakakakak
Iya..aku jg suka Gonzales. Lupa yah aku masukin dia?? Maap... hihihi
Posting Komentar