Sejak hamil suamiku bilang aku terlihat selalu ceria. "Enjoy bawaannya", begitu katanya. "Masak sih?", komentarku tiap kali dia bikin statement yang buatku sedikit ge-er.
Apa iya sejak hamil aku se-happy seperti yang terlihat oleh suamiku? hihihihi. Cukup sulit juga untuk dijawab jika pertanyaan tersebut tertuju langsung buatku. Tapi yang pasti sejak hamil dan memutuskan untuk jadi pengangguran, aktifitasku tidak jauh dari urusan domestik, televisi, beberapa novel serta buku seputar kehamilan, dan sesekali me-recharge otak dengan asupan buku-buku serta jurnal akuntansi-ekonomi.
Selain itu kegemaran yang menonjol sejak aku hamil adalah memasak. Aku bisa hampir setiap minggu loh memasak menu kudapan yang berasal dari tanah kelahiranku atau tanah kelahiran suami. Mulai dari pempek, tekwan, mie godog jawa, sampai gudeg! hihihi. Tapi jangan ditanya soal merapihkan rumah dan mandi. Dua hal tersebut akan masuk dalam daftar terbawah rutinitasku. Sampai-sampai, untuk melipat selimut sehabis bangun tidur saja rasanya beraaaat banget. hahaha
Alhamdulillah suamiku sangat memahami. Tak jarang dia mengambil alih beberapa pekerjaan sepele (baca: melipat selimut begitu bangun tidur, menggantung handuk yang baru selesai dipakai mandi) yang seharusnya bisa kukerjakan dengan begitu entengnya. Kecuali urusan mandi, paling dia cuma bisa geleng-geleng kepala dan bilang "pasti belom mandi ya?" ketika disambut didepan pintu rumah setiap jam istirahat siang kantor tiba. hahaha
Begitulah kondisiku sejak hamil besar. Aku bisa ber jam-jam didepan televisi menonton habis dua sampai tiga tayangan HBO tanpa mandi; lebih suka menikmati suasana dirumah dengan segala rutinitas monotonnya tanpa harus banyak berpayah-payah menghadiri ramah-tamah diluar; lebih suka berkutat didepan novel,buku, atau majalah dibanding harus sering-sering anjangsana dengan para tetangga.
Kalau bukan karena "momok kaki bengkak", mungkin tidak akan pernah ada ceritanya jalan pagi atau sore menelusuri kompleks sembari ber say-hello dengan beberapa warga yang dikenal. hahahaha.
Begitulah.
Dan bulan ini Alhamdulillah memasuki bulan ke-tujuh kehamilanku. Sungguh tidak terasa. Rencananya aku akan melahirkan di Palembang. Pertimbangan melahirkan disana adalah agar aku punya sedikit waktu yang lebih banyak ditemani oleh mamaku yang notabene sudah berpengalaman terhadap urusan bayi beserta hal-hal ribet lainnya. Bukan bermaksud membebani orangtua dan menjadi manja, namun memegang kepala bayi yang masih sangat rapuh untuk pertama kalinya kupikir perlu bimbingan juga. Selain itu ketersediaan fasilitas melahirkan di kota diharapkan akan lebih mumpuni dan bervariasi. Yah beginilah nasib tinggal dibalik gunung...wkwkwkwk
Sedih jika keberadaanku di Palembang nanti artinya akan mengurangi frekuensi pertemuan dengan suamiku. Apalagi ketika bayi kami sudah lahir, mau tidak mau beberapa bulan kedepan kemungkinan besar aku akan merawat bayi kami tanpa ditemani suamiku. Walau jatah cuti anak lahir disediakan oleh kantor, namun pasti akan terasa sangat singkat sebelum akhirnya kami bisa kembali berkumpul bertiga.
Tak terbayang rasanya beberapa bulan menjelang kelahiran aku harus mandiri tanpa didampingi suami. Memang ada orangtua dan saudara, tapi pasti tetap akan berbeda. Tak terbayang juga rasanya beberapa bulan kedepan bayiku tidak dulu merasakan belaian dan ciuman papanya di hampir setiap pergerakannya, untaian doa dari papanya sebagai pengantar tidur, serta lantunan ayat al-qur'an yang dibacakan papanya di setiap ba'da maghrib. Aku dan bayiku pasti akan sangat merindukan itu semua.
"Nanti kita sykpe-an yah?" begitu komentar suamiku setiap tiba masa melow ku. Duh, serasa seolah-olah ditinggal suami pergi perang, dimana teknologi adalah satu-satunya harapan untuk bisa bertatap muka. hahahaha.
Resolusi 2012 dan seterusnya:
Semoga aku, suamiku, dan bayi kami selalu dianugerahi kesehatan. Semoga kehidupan rumahtangga yang penuh berkah dan keharmonisan selalu tercurah untuk kami. Semoga Allah SWT senantiasa memanjangkan usia kebersamaan kami di dunia, serta mengekalkannya di akherat kelak. Amin Ya Robbal'alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar