04.43 WIB, akhirnya tidur kembali setelah bangun dan ngajak maen pukul 03.06 WIB. Pola tidur Ghaizan sepertinya belum stabil. Hari ini aja dia terbangun tiga kali. Kemarin dua kali (jam 12 mlm, jam 4 subuh). Kadang kalo sedang manis, dia cuma terbangun satu kali.
Kalau sudah begitu biasanya pola tidur saya pun ikut-ikutan dia: a la kalong. Malam terjaga,siang (kalo bisa) molor. hihihi
Jatah siangpun beda lagi. Judulnya adalah "semua serba tergopoh-gopoh". Termasuk *maaf* buang hajat pun tema nya terburu-buru. Biasanya rutinitas saya dipagi hari diawali dengan memandikan Ghaizan, lalu gantian saya yang mandi. Selama saya mandi jangan harap bisa ber leha leha karena bos kecil satu ini kalau sudah minta mimik tidak mau ditoleransi dengan bujukan atau gendongan siapapun. Kadang awal-awal, ditengah rasa lelah yang berlebih, rasa frustasi memberikan ASI ekslusif muncul. Tapi alangkah gak konsistennya saya yah? masih ada empat bulan lagi loh padahal...
Secara teori, pumping bisa meringankan sih...Saya bisa menyimpan ASI di kulkas, lalu ketika bos kecil ini kelaparan siapa saja bisa menyusuinya. Tapi sepertinya saya belum punya resep jitu supaya hasil pumping-an saya banyak dan bisa di stock lama. Sejauh ini paling banter 75ml. Justru saat ini ASI saya berproduksi lebih banyak kalau langsung disusui Ghaizan. *fiuh
Sempat saya berfikir jangan-jangan tiap pumping sedikit gara-gara saya juga nih yang prefer nyusui langsung? Akibatnya hormon oksitosin saya gak bekerja maksimal ketika pumping. Habis, sering muncul rasa bersalah kl harus nyetok. Saya kan tidak bekerja? tidak mengharuskan untuk sering beraktifitas diluar? So...mending langsung nyusui aja. ASI nya lebih fresh, bisa bounding juga sama Ghaizan. Ya gitu deh kira-kira dalam hati tiap kali mau pumping. Jadi, saya pumping untuk dua kondisi: 1.Ketika saya terpaksa harus keluar tanpa Ghaizan (pernah waktu itu saya menghadiri seminar parenting) 2. Ketika ASI saya sedang banyak-banyaknya.
Satu lagi yang tidak bisa ditoleransi oleh bos kecil ini: Kalau diapersnya sudah full pipis dan/atau pup. Dalam kondisi begini tangan saya harus super sigap menyiapkan segala perlengkapan ganti, serta harus bergerak cepat membersihkan. Kalau tidak, teriakannya akan kencang seiring lambatnya saya bergerak. So, atas standar kerisihannya ini lah juga akhirnya saya putuskan Ghaizan harus menggunakan diapers untuk sehari harinya. Kalau hanya menggunakan cawet biasa, bisa dibayangkan kan berapa puluh kali dalam sehari dia mengamuk? hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar