Ternyata kalo tampilan blog rapih enak juga yak. :D hehehe...
Hari ini aku mau bercerita tentang sedikit ke bete-an atas transaksi jual-beli.
Sebuah pengalaman baru yang sebenarnya pernah aku alami sebelumnya.
Seperti yang pernah aku posting sebelumnya disini, salah satu kesibukanku selama berada di tanah kelahiranku adalah memberdayakan sepetak rencana investasi bersama suami.
Meski telah dipercayakan kepada ahlinya, aku tetap merasa perlu terjun langsung untuk mengamati dan memantau proses pelaksanaannya.
Sampai hari ini aku terlibat (lebih tepat melibatkan diri) secara langsung menemani untuk belanja material yang (ternyata) masih perlu ditambahi.
Dalam aktivitas jual-beli, menurutku adalah hal wajib bagi kita untuk tawar-menawar sampai akhirnya terjadi kesepakatan. Jadi, tidak masalah jika pihak penjual maupun pembeli meletakkan harga sesuai keinginannya.
Karena sudah berkali2 transaksi disana, akhirnya kuputuskan untuk memilih toko tsb sebagai supplier tunggal. Meski menurutku harga yang ditawarkan di toko X (sebut aja toko X ) tbs tergolong mahal, aku tidak terlalu mempersoalkan.Asalkan barang yang diberikan sesuai harapan dan janji2nya.
Okey, tidak usah di bahas soal detil transaksi dan aktivitas tawar-menawarnya, tapi yang menjadi hal menjengkelkan adalah masalah integritas!
Puncaknya hari ini.
Barang yang di antar, beberapa diantaranya tidak sesuai dengan yang ku pesan, dan itu terjadi untuk kedua kali nya! Aku yang sebelumnya memang turut mengecek barang yang dibeli, untuk transaksi kemarin, langsung percaya saja pada toko ybs. Paling menjengkelkannya, kesalahan tersebut baru ku ketahui hari ini ketika aku inspeksi ke lokasi! Aaaaaarrrggghhhh............!
Sungguh, pengalaman yang tidak mengenakan.
Nyaris saja aku melabrak toko itu. Tapi akal sehatku berkata bahwa itu bukan solusi.
Imbasnya, kalian pasti taulah...
Aku bertekad untuk TIDAK lagi melakukan transaksi pembelian di sana! Yah...aku memutus tali perdagangan dengan toko X tersebut.
Bukan mengancam, sebenarnya aku tidak berniat begitu. Hanya saja menurutku (tentunya menurut kalian juga), hak sebagai konsumen adalah mendapatkan pelayanan yang baik serta kualitas barang/jasa secara jujur.
"Mau naek haji tahun ini kali dia Dek...makanya pengen cepet untung sebesar", komentar salah satu pekerja sempat menetral ketegangan suasana emosiku.
Hak mereka kalo ingin untung besar. Tapi tolong bersikap jujur-lah. Bahasa ilmiahnya, tolong di jaga integritasnya. Supaya pelanggan percaya, dan menjadi loyal.
Tidak perlu bermanis2 banyak cerita demi mempertahankan pelanggan, jika pelayanan dan integritas tidak di jaga.
Aku juga jadi teringat cerita seorang teman tadi malam tentang keputusannya memutus mata rantai sebagai pelanggan di sebuah warung makan, karena pelayanan yang tidak mengenakkan yang terjadi berulang-ulang kepadanya.
Wajar saja pelanggan memutuskan demikian jika pelanggan merasa diperlakukan tidak atau kurang menyenangkan. Ibarat kata; penjual mau untung, pembeli gak mau rugi.
So, fair aja deh.
Toh rejeki kan bukan semata karena barang dagangan laku saat itu juga, tapi lebih pada menjaga loyalitas pelanggan, karena loyalitas pelanggan bisa dijadikan sebagai expected return di masa mendatang. Bukankah going concern merupakan salah satu tujuan suatu usaha didirikan selain laba/keuntungan??
Semoga banyak para pedagang baik skala besar, sedang, ataupun kecil seperti warung makan ala anak kost2an pun menyadari hal ini.
2 komentar:
Trus kau pindah ke supllier lain? Apa pembelaan bosnya, Yu ? Emang menjengkelkan terlibat dalam transaksi yang mengabaikan hak kek gitu. Udah cocok tuh dilabrak,hehehe, biar belajar menservis klien..
Iya mbk. Aku lgsg pindah aja ke supplier lain.
Pembelaan mrk std lah. minta maaf krn brg yg dipesan trnyata ga ada stock-nya & bersedia mengusahakan mengganti dg barang yg kumaksud.
Tp krn trnyta barang yg diantar sdh keburu dipake sm pekerja,jdnya aku ga bs jg membatalkan/menarik pembelian. Yg kusayangkan knp mrk gak confirm ke aku soal (trnyata) stock barang yg gak ada itu?
Salah1 alasan yg buat aku sedikit meredam emosi krn ada jg salahnya aku tdk ngshtau ke pekerja soal detil barang yg kupesan untuk di antar. Yah...pelajaranku buat besok2 lah mbk...
Posting Komentar