Aku di diagnosis masuk angin dan kecapean oleh sang mama.
Puncaknya hari ini.
Sudah beberapa pekan belakangan aku mengurusi keuangan bisnis ku & papa.
Karena usaha terbilang baru dan pas dimulai kemarin aku ada di Sulawesi, jd wajar saja kalau terkesan sangat ribet. Berdasarkan ilmu semasa di bangku kuliah, aku mencoba mengecek dan merapikan data2 sebelumnya, serta membuat format baru untuk kedepan.
Tidak puas, aku juga beberapa kali mencoba terjun langsung ke lapangan.
Sebenarnya dari kecil aku memang terkenal punya body yang rentan penyakit. Artinya disini aku gampang sakit. Tapi Alhamdulillah sakitku sebatas penyakit2 "umum" seperti flu, masuk angin,pegel2. Pernah juga sih demam berdarah dan gejala typus waktu masih kecil. Wah, gak bisa dibilang penyakit ringan yah kl begitu??hahaha.
Namun atas itu semua, Alhamdulillah tidak butuh waktu yang lama untuk penyembuhannya. Selain (mungkin) jg karena usia yg relatif terbilang muda, apa mungkin karena "tempaan alam" juga yang menjadikan sensor tubuhku tergolong cepat melakukan penyesuaian yah?Cepat sakit--->cepat sembuh.Hahaha!
Aku jadi teringat waktu masih kecil sering di ajak papa "traveling estafet".
Kita pernah berkelana dari mulai naik bus non-AC ---> kereta kelas ekonomi ---> kembali naik bus non-AC lagi--->nyebrang Gilimanuk dengan kapal penyeberangan. Bergerombol dengan banyak penumpang yang membawa lengkap sayur-mayur. Ngobrol dengan tukang panggul, bahkan saat di kereta aku pernah naksir-naksir an dengan salah satu anak petani yang hendak menempuh pendidikan di kota yg saat itu kebetulan duduk depan2an denganku! wakakakak.
Suatu ketika aku juga pernah di ajak suamiku untuk tidak di antar mobil kantor melainkan naik mobil umum menuju ke Makassar. Merasakan satu mobil bersama penduduk sekitar yang membawa kambing dalam kotak televisi 29 Inc sungguh hal yang tak kan pernah terlupakan!hehehe
Entah kenapa papaku paling hobi ngajak aku berkelana ala 'koboy' dibanding adik2ku yang lain. Kalo ditanya sih alasan beliau "Hidup itu harus bervariasi. Jangan cm tau enaknya aja." Trus gimana dengan adik2 yang lain? Kalo ditanya begitu jawabannya pasti udah ngalor-ngidul buat ngeles. :))
Suamiku juga (ternyata) tidak jauh berbeda. Sungguh 'bersahabat' dengan alam. Makanya alam akhirnya 'bersahabat' juga dengannya!hahaha. Jadilah dia sekarang dinas di daerah pegunungan yang lengkap dengan aliran air laut sebagai permadaninya. :D
Waktu cuti lebaran di Palembang kemarin juga dia begitu antusias ngajak ke pasar pagi2 dengan jalan kaki! Padahal jarak antara pasar dengan kompleks ortu di Palembang bikin otot betis terasa membesar. "Kita ke pasar jalan aja, trus kalo capek pulangnya kita naek becak. Tapi pagi2 yah kita kesana. Tak jamin nanti pasti seger. Coba deh!" *rayuanpulaukelapa waktu itu*
Dibalik ngedumelku sebenarnya aku meng-amin-i ajakan2 tersebut. Toh 'melebur bersama situasi alam' adalah sesuatu yang tak kan tergantikan oleh apapun. Lebih sehat, lebih efisien pasti.
"Kita menjadi rakyat jelata hari ini", alias maksudnya "hari ini kita naek bus (tidak naek motor/kendaraan pribadi)" bahasanya aku & mba meidi waktu jaman kost2an dulu. hahaha.
Sebuah kalimat sindiran untuk mengingatkan bahwa "jangan sok elite deh pantang naek kendaraan umum!" hihihihi. Cocok di padankan dengan kalimat papaku: "Hidup itu jangan cuma tau enaknya aja." :D
3 komentar:
Iya, perlu itu merasakan SEMUA, bukan yang enak2 aja atau yang indah2 saja. Anak2 di sini sepertinya susah sekali hidup tanpa AC dan heater. Aku bilang, kalau mereka model begitu, gak bakalan aku mau ajak ke mana-mana dan itu berarti mereka itu manusia yang KURANG GAUL karena cuma punya REFERENSI HIDUP SEDIKIT dan GAK SERU :)
Memang mnkin agak sulit awal2 mrk beradaptasi, tp ntar lama2 pasti jd faham&terbiasa..two thumbs up bwt mb mei! :)
Sama kyk adekku yg prnh kuajak mampir ke kost wkt dy maen ke jogja.Blm ada 2jam dkamar udh keringetan&ngajak cpet2 keluar!wakakakak...
Hahaha..
Setujuuu..
Posting Komentar